Senin, 04 Mei 2009

Aku marah……

Perasaan amarah didalam diri ini membuat aku bagai sebuah bom waktu. Aku sangat marah, hingga emosi ini cukup memberi dampak kurang baik bagiku. Namun aku sadar bahwa aku dewasa, sehingga akupun harus bisa menghadapi permasalahan ini dengan dewasa, jauh lebih bijak dibanding orang lain. Aku tahu bahwa aku mampu mengendalikan emosiku.
Aku marah, sangat marah ketika aku tahu kau menyamakan aku dengan wanita atau perempuan yang pernah kau kenal. Kau perlakukan aku sama seperti seorang anak kecil yang mudah untuk kau bohongi. Kau buat aku bagai manusia tanpa perasaan. Aku masih punya hati, masih punya perasaan. Aku marah dan sangat marah saat kau buat aku seperti orang lain, kau buat aku seperti seseorang yang baru saja kau kenal sesaat. Katakan kejujuran itu padaku, aku benci dengan segala kedustaan. Ada emosi yang sangat memuncak ketika ku tahu ada dusta yang kau simpan. Jika memang kau takut jalinan persahabatan ini berubah status, katakan. Jangan salah artikan perhatian ini. Sekalipun rasa sayang itu ada, tidak pernahkah kau coba untuk beri kesempatan mengujinya dengan waktu? Jika kau tidak nyaman dengan semua, tolong katakan. Kau anggap aku apa? Hanya sebuah patung tanpa hati?
Seandainya kau berani berkata bahwa kau takut persahabatan ini berubah status, aku bisa maklumi itu. Aku hanya butuh kejujuran darimu. Banyak wanita yang senang di bohongi agar mereka tidak marah, namun aku beda. Aku jauh lebih menghargai jika memang kau putuskan untuk tidak berjumpa denganku dibanding kau membuat berbagai macam alasan untuk menghindar dariku. Tunjukkan dirimu sebagai seorang PRIA.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hooo....like this much...
just like my experience...

_ditha_