Selasa, 20 Oktober 2009

...TEGAR... berharap tak lagi berair mata...



Tears Of Woman

Jika seorang wanita menangis dihadapanmu,
Itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.

Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis,
Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Jika kamu membiarkannya pergi,
Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya....

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Kecuali didepan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Hanya jika dia sangat menyayangimu,
Dia akan menurunkan rasa egoisnya.

Lelaki, jika seorang wanita pernah menangis karena mu,
Tolong pegang tangannya dengan pengertian.

Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.

Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu.
Tolong jangan menyia-nyiakannya.

Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya.

Saat dia menangis didepanmu,
Saat dia menangis karenamu,
Lihatlah matanya....
Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?

Pikirkan....

Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang,
Didepanmu dan karenamu......

Dia menangis bukan karena dia lemah
Dia menangis bukan karena dia
menginginkan simpati atau rasa kasihan

Dia menangis,
Karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi.

Lelaki
Pikirkanlah tentang hal itu

Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu,
Dan semuanya karena dirimu.

Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya,
Hanya kau yang tahu jawabannya....


Wacana diatas memang benar2 menggambarkan wanita sesungguhnya... Namun ketika kulihat semua dalam hidupku, aku pun mulai merenung. Apakah aku selama ini menjadi seorang wanita yang sangat tegar? Ataukah karena sudah terbiasa mengalami kesakitan selama bertahun-tahun, hingga tangisku hanyalah sebuah tawa dan perihku adalah senyuman. Bahkan kadang aku sendiri berada pada kebingunganku, aku terlalu sulit untuk membedakan antara tangis dan tawaku. Kapan aku menangis ketika aku tertawa. Semua terasa sama bagiku, ataukah karena memang aku sudah tak lagi berair mata?
Terkadang ingin kubagi resahku dengan seseorang, ingin kuungkap galauku pada sebuah pribadi, namun aku terlalu sulit untuk bisa percaya. Terlalu banyak rasa kecewa hingga percaya adalah sesuatu yang sangat mahal bagiku. Aku hanya berharap semua rasa kecewa yang pernah ada dalam hidupku tidaklah menjadi sebuah akar pahit hingga merusak hidupku. Aku hanya ingin tetap bersinar dan terus menjadi bijak dalam menghadapi hidupku ini.

1 komentar:

icaica mengatakan...

bagus banget kata-katanya
saya suka

yang sabar aja ya :)